Amerika Serikat mengusulkan penghentian pendanaan proyek pembangunan teleskop optik terbesar di antariksa. Badan administrasi antariksa Amerika Serikat (NASA) terancam kehilangan predikat sebagai institusi ilmu pengetahuan terdepan.
Krisis ekonomi di Amerika Serikat memaksa Badan Anggaran memotong anggaran berbagai lembaga penelitian untuk tahun 2012. Paket diskon tersebut memangkas anggaran NASA hingga 9 persen dari anggaran 2011, termasuk di dalamnya proyek pembangunan Teleskop James Webb. Tahun ini NASA mengumumkan pendanaan pembangunan teleskop membengkak dari perkiraan semula US$ 3,5 miliar menjadi US$ 5 miliar.
"Proyek ini menyerap dana terlalu besar dan mengalami salah kelola," tulis Badan Anggaran Kongres Amerika Serikat dalam pernyataan resminya.
Teleskop James Webb awalnya dirancang sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble. Berbekal cermin berukuran 6,5 meter atau tiga kali lebih besar dibandingkan teleskop Hubble, James Webb diproyeksi sebagai teleskop optik terbesar di luar angkasa.
Kegagalan pembangunan teleskop canggih ini membuat astronom uring-uringan. Menurut Direktur Space Telescope Science Institute Matt Mountain, Amerika Serikat bisa kehilangan posisi sebagai pemimpin penelitian ilmu antariksa. "Pembatalan ini sangat mengecewakan di saat negara berupaya untuk menginspirasi siswa untuk menguasai ilmu alam dan ilmu teknik," tambah dia.
Astronom dari National Optical Astronomy Observatory, Tod Lauer mengatakan, pembatalan proyek Teleskop James Webb menjadi bencana besar bagi dunia kosmologi. Dalam dua dekade terakhir, Teleskop Hubble didorong ke kemampuan terbaiknya dan mampu merevolusi pengetahuan astronomi. "Hubble saja tidak cukup karena astronom perlu alat lebih canggih untuk mengungkap misteri lebih besar," kata Lauer.
Badan Anggaran sendiri akan melakukan rapat persetujuan rencana anggaran pekan depan.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...