Indonesia Sudah Seharusnya Melirik Teknologi 4G

Posted by :campuran


Apakah Anda sudah merasa puas dengan koneksi jaringan Internet 3G di ponsel cerdas Anda? Jika belum, itu sangat wajar.

Sebab, ketika Anda membuka video streaming atau mengunduh data dengan ukuran file cukup besar, ada kemungkinan akan dibutuhkan waktu cukup lama.

Menonton film melalui fasilitas video streaming, semisal di YouTube, pasti akan tersendat-sendat. Tanda buffering akan muncul setiap saat.

Tapi, seandainya itu dilakukan di jaringan Long Term Evolution (LTE), teknologi mobile broadband generasi keempat, maka semua hambatan tersebut dijamin lenyap.

“It's a monster leap,” kata Leslie Shannon, Head of Strategic marketing, Middle East and Asia, Nokia Siemens Networks.

Ya, Shannon menggambarkan betapa perubahan dari 3G ke LTE atau 4G adalah sebuah lompatan yang sangat luar biasa. “Perbedaannya sungguh sangat menakjubkan,” katanya.

LTE adalah teknologi mobile broadband yang paling efisien. LTE menyediakan pengalaman broadband sangat cepat dan ditetapkan untuk pita frekuensi yang lebih banyak dibandingkan teknologi lain.

LTE dapat digunakan dalam alokasi spektrum berpasangan maupun tidak sehingga menjadikannya sebuah standar global.

Lebih dari 230 penyedia layanan komunikasi di lebih dari 80 negara telah berinvestasi untuk mengembangkan jaringan LTE ini.

Nokia Siemens Networks, pemimpin dalam komersialisasi LTE, mendukung dua standar LTE, yakni time division duplex (TDD) untuk pita spektrum tunggal dan frequency division duplex (FDD) untuk pita spektrum berpasangan.

Masing-masing standar tersebut menawarkan kapasitas, pengalaman pengguna, dan cakupan yang sama.

Dengan teknologi generasi keempat itu, ponsel cerdas yang sudah memiliki fasilitas LTE akan semakin pintar. Menonton video atau mengunduh file besar tak jadi masalah.

Tentu saja untuk bisa menikmati jaringan LTE operator telepon harus sudah menerapkan 4G LTE. Negara yang sudah menerapkannya antara lain Amerika Serikat dan Swedia.

Lantas, kapan teknologi jaringan super duper kencang ini bakal masuk ke Indonesia? Tampaknya belum dalam waktu dekat. Sebab, pemerintah masih mengutamakan teknologi WiMax ketimbang LTE.

"Bisa saja melalui WiMax dulu, tapi pada akhirnya akan menuju ke LTE. Bisa juga langsung dari 3G ke LTE," ucap Shannon.

Sedangkan dari sisi operator seluler, Shannon mengatakan bahwa Nokia Siemens Networks menawarkan solusi mudah.

"Operator hanya tinggal mengganti software tanpa harus mengubah hardware untuk penyediaan jaringan LTE ini. Investasinya akan lebih murah,” ujar Shannon.

Pembaca Kami Juga Membaca:



{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Mengatakan...