Selain penyakit kronis seperti jantung dan kanker, berdasarkan sejumlah penelitian menyebutkan bahwa depresi juga menjadi salah satu penyakit yang mematikan bagi kaum pria.
"Sebuah penelitian mengungkapkan, pria meninggal lima tahun lebih cepat dibanding isterinya. Dan fakta lain menyebutkan, pria banyak menempati urutan pertama pada daftar penyakit-penyakit yang mematikan. Sebab kebanyakan pria tidak peduli dengan kesehatannya," ujar Demetrius Porche, DNS, RN, pemimpin redaksi dari Journal of Men's Health.
Sebenarnya depresi bukan hanya sekadar perasaan mood atau tidak. Tapi lebih kepada kekacauan emosi yang mempengaruhi produksi kimiawi otak. Saat kita merasa terlalu emosional karena suatu situasi yang buruk, sedih, atau menakutkan, otak memproduksi hormon stres.
Apabila hormon ini terus diproduksi karena tidak bisa keluar dari situasi emosinal tersebut, maka tubuh ikut mengalami ketidakseimbangan. Tubuh akan menjadi sangat mudah lelah, sulit tidur, tidak nafsu makan, bahkan kondisi terburuknya adalah terpikir untuk bunuh diri.
Banyak penelitian mengungkapkan, pria lebih sering mengalami depresi ketimbang wanita. Periode depresi pada pria lebih panjang, karena mereka cenderung menutupi perasaannya. atau mereka cenderung menjadi pemarah dan agresif. Karena bagi kebanyakan pria, menangis bukanlah ekpresi yang harus ditunjukkan.
"Padahal ketika depresi, rasa sedih lebih mendominasi dan butuh diekspresikan. Bahkan depresi sering juga memicu terjadinya serangan jantung," tambah Proche.
Salah satu cara mengurangi atau bahkan menghilangkan depresi adalah, dengan mengubah cara pandang. Tetapkan pikiran Anda bahwa di setiap masalah pasti ada hikmah dan jalan keluarnya.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...