Kuliner Solo

Posted by :campuran


Gladag di Solo adalah referensi tentang sebuah kawasan di bagian pintu masuk Kraton Solo Hadiningrat dengan gapura yang dijaga dua arca raksasa bergada. Bahkan orang Solo pun tidak banyak yang tahu bahwa ruas jalan di depan Gladag itu sesungguhnya bernama Jalan Mr. Sunaryo.

Setiap petang hari, hingga menjelang tengah malam, Gladag berubah menjadi satu kawasan kuliner yang patut dikunjungi, khususnya bagi para pengunjung kota ini. Dibina oleh Kementerian Perdagangan, Galabo sungguh merupakan perwakilan dari kuliner terbaik Solo. Daripada keliling kota dan kesasar pula, datang saja ke Galabo untuk mencicipi hidangan khas Solo yang Anda ingini.

Berbagai ikon kuliner Solo yang berhasil "diboyong" ke Galabo ini antara lain adalah: Gudeg Cakar Bu Kasno, Rawon Penjara, Tengkleng Klewer, Wedang nDongo Keprabon, Seafood dan Masakan Tiociu Halal Pak Petruk, Nasi Liwet Bu Sarmi, Sate Kere Yu Rebi, Bakmi Jowo Pak Dul. Masih banyak lagi lainnya untuk memuaskan lapar dan dahaga Anda.

Gudeg Cakar Bu Kasno - atau lebih dikenal dengan sebutan Gudeg Cakar Margoyudan - mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi untuk diperoleh para pecinta kuliner. Soalnya, di tempat aslinya, warung tenda ini buka pukul dua dinihari, dan biasanya sudah habis setelah subuh. Gudeg dengan lauk opor ceker mak nyuss ini dapat diperoleh di Galabo pada jam-jam yang lebih "manusiawi".

Rawon Penjara - disebut demikian karena gerai aslinya berada di samping Lembaga Pemasyarakatan Jl. Slamet Riyadi - pun sama repotnya. Buka jam 6 pagi, sudah habis sebelum pukul 4 sore. Keberadaan Rawon Penjara - dengan tone manis mengikuti selera wong Solo - di Galabo merupakan injury time yang menguntungkan bagi penggemarnya.

Tengkleng Klewer Bu Edi pun tidak mudah diperoleh di tempat aslinya, di bawah gapura Pasar Klewer. Baru buka sekitar pukul 13 siang, sudah habis menjelang sore. Itu pun harus "berjuang" dalam antrean panjang dan tempat yang kurang layak. Karena itu, lagi-lagi Galabo menyediakan venue yang lebih bermartabat untuk sajian top markotop ini.

Pendeknya, semua gerai di Galabo sudah punya nama besarnya masing-masing di tempat asalnya. Pak Petruk, misalnya, dikenal dengan sajian kepiting dan masakan Tiociu halal dengan harga murah-meriah. Bakmi Jowo Pak Dul pun - silakan berdebat di sini - diakui sebagai yang terbaik di Solo, sekalipun belum mengalahkan versi Yogya yang lebih menawan.

Di Galabo, pengunjung makan secara lesehan. Tikar-tikar digelar di badan jalan yang sengaja ditutup untuk lalu lintas. Suasananya sangat egaliter dan proletar. Anggota DPR, artis, dan rakyat berbaur dalam kebersamaan, di bawah bulan dan bintang. Gayeng banget! Solo banget! Repotnya, tempat makan al fresco ini menjadi buyar bila hujan deras mengguyur.


Galabo
(Gladag Langen Bogan)
Jl. Mr. Sunaryo, Gladag, Solo
depan PGS (Pusat Grosir Solo)

Pembaca Kami Juga Membaca:



{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Mengatakan...