Nokia sedang goyah. Di pasar-pasar utamanya, vendor ponsel asal Finlandia ini mulai kehilangan penggemar, mengikuti tren yang terus terjadi di wilayah-wilayah lainnya. Salah satunya di China, pasar kunci bagi para vendor elektronik.
Dominasi Nokia di China menyusut drastis, mereka tergusur digempur oleh iPhone dan Android. Catatan pada kuartal dua 2011 mengungkap, pengapalan handset Nokia di China menyusut menjadi 11,3 juta unit.
Jumlah itu kurang dari separuh pengapalan kuartal sebelumnya dan 41% lebih rendah ketimbang tahun 2010. Dikombinasi anjloknya penjualan di wilayah lain, misalnya 30% di Eropa, berkontribusi membuat total penurunan pengapalan handset Nokia mencapai 20% di seluruh dunia.
Handset Android yang kini berharga kurang dari 100 Euro di China, membuat Nokia keteteran menghadapinya. CEO Nokia, Stephen Elop, dinilai harus melakukan langkah taktis untuk mempertahankan posisi Nokia di salah satu pasar terbesarnya itu.
"Mereka adalah pemimpin pasar China selama bertahun-tahun, namun kini era itu sepertinya akan berakhir. Anda tidak bisa memimpin dengan hanya 11 juta handset terjual di sana," kata Michael Schroeder, analis FIM Bank.
Pangsa pasar Nokia di China adalah 19,1% di kuartal pertama 2011 turun dari sebelumnya 23,5%, diikuti oleh Samsung. Tekanan terhadap Nokia juga datang dari vendor China seperti ZTE dan Huawei.
Seperti dilansir Bloomberg, "Terdapat lusinan kompetitor lokal membuat feature phone dan juga membuat perangkat Android. Perangkat Android murah telah menggerogoti feature phone Nokia," kata Schroeder.
Gempuran terhadap Nokia datang pula dari Apple yang pendapatannya meningkat pesat jadi USD 3,8 miliar di China. Melihat gempuran dari berbagai kompetitornya, Nokia perlu mengambil taktik jitu untuk bertahan. Sebab dengan hilangnya kepemimpinan mereka di sejumlah pasar, keruntuhan di China akan membawa akibat lebih buruk lagi.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...