Ultrabook kini tengah gencar menggerojoki pasar komputer. Tapi, apa itu ultrabook? Ultrabook adalah laptop tipis dan ringan disertai tenaga lebih besar dan layar lebih lebar ketimbang netbook.
Pelopor komputer jinjing jenis ini adalah Apple, dengan jagoannya bernama Macbook Air. Desainnya, yang minimalis dan tipis, membuat banyak orang terpincut pada Macbook Air.
Kepopuleran Macbook Air memberi inspirasi pada setiap vendor laptop untuk membuat komputer sejenis. Alasannya, pasar laptop mulai stagnan dengan kehadiran netbook yang lebih simpel.
Untuk membangkitkan pasar laptop, beberapa vendor terkemuka bermain di segmen ini, sebut saja semisal Samsung Series 9, Toshiba Portege, Asus Zenbook, dan Acer Aspire S3.
Untuk rubrik uji coba kali ini, Tempo berkesempatan mencoba salah satunya, yakni Acer Aspire S3 dengan prosesor Intel Core i5 generasi kedua dan sistem operasi Windows 7 Home Premium.
Daya tarik utama Acer Aspire S3, seperti halnya Apple Macbook Air, adalah bodinya. Ketika Tempo pertama kali memegang Aspire S3, kesan elegan langsung terpancar.
Desain
Kerangka Aspire S3 terbuat dari magnesium dan aluminium yang kokoh dan tidak terasa berat. Desainnya yang ultra-aerodinamis membuat S3 nyaman dan mudah dibawa ke mana pun.
Dengan berat hanya 1,3 kilogram, ketebalan 13 milimeter, dan layar seluas 13 inci, Aspire S3 tak lebih berat dari netbook berlayar 10,1 inci.
Meski bagian dalam S3 disepuh dengan warna mirip Macbook Air, yakni kesan aluminium yang kuat, bagian penutupnya terlihat lebih terang dan eksklusif.
Balutan warna aluminium di tubuh Aspire S3 yang memikat sedikit terganggu oleh engsel plastik berwarna hitam. Jika saja warnanya senada, akan jauh lebih menawan.
Kelengkapan
Ultrabook memang tidak dilengkapi optical drive. Acer menyediakan dua port USB 2.0 yang letaknya berada di bagian belakang. Sayang, tak ada port USB 3.0.
Masih di bagian belakang, selain port USB, terdapat port HDMI, koneksi power, dan pembuang panas. Di sisi kiri hanya ada jack 3,5 milimeter untuk earphone.
Sedangkan microphone sudah terintegrasi dan letaknya ada di dalam sebelah kiri. Di sisi kanan hanya ada slot kartu memori SD. Kamera ada di bagian atas layar, sementara di bagian depan dibiarkan kosong.
Layar seluas 13,3 inci terlihat jelas dan terang. Ini berkat lampu LED yang menjadi sumber pencahayaan. Penutupnya bisa direbahkan hingga mendekati sudut 180 derajat.
Salah satu yang menarik adalah Acer S3 memakai keyboard jenis Chiclet yang sedang populer. Tapi, akibatnya, tampilan dalam Acer S3 menjadi sangat mirip
Macbook Air. Sedangkan trackpad didesain cukup lebar dan nyaman untuk digunakan. Trackpad ini dibuat sedikit bertekstur agar jari terasa enak ketika menggeser kursor.
Fitur Unggulan
Selesai mengitari tampilan Aspire S3, Beberapa fitur unggulan waktu yang dibutuhkan untuk "bangun" dari mode sleep hanya 1,5 detik.
Mode sleep adalah kondisi saat ultrabook berada dalam mode standby, baik dengan layar monitor tertutup maupun tidak. Sedangkan untuk tersambung dengan Internet melalui Wi-Fi hanya dibutuhkan tambahan waktu 2,5 detik.
Mode sleep merupakan bagian dari teknologi Acer Green Instant On. Fitur lain dari teknologi ini adalah mode deep sleep. Sayang, untuk yang satu ini Tempo tak sempat mencobanya.
Namun Acer mengklaim, dalam mode deep sleep, baterai Aspire S3 bisa bertahan selama 50 hari. Betul, 50 hari bukan 50 jam.
Jadi, ketika S3 ditinggalkan dalam keadaan hidup, kemudian masuk ke mode deep sleep dan baru dinyalakan lagi 50 hari kemudian, baterai masih tetap terisi dan Ultrabook siap digunakan kembali.
Daya tahan baterai ultrabook berkisar 4 jam saat digunakan secara kontinu alias nonstop untuk bermain game dan menjelajahi dunia maya.
Satu fitur menarik lainnya adalah dibenamkannya teknologi Dolby Home Theatre V4. Saat mendengarkan alunan musik, suaranya terdengar nyaring dan enak didengar.
Secara keseluruhan, Acer Aspire S3 pantas menjadi teman bekerja ataupun sarana hiburan. Bodinya yang tipis dan ringan membuat Aspire S3 tak terasa saat dimasukkan ke dalam tas.
Jika Anda berencana membeli ultrabook, Saya menyarankan ada baiknya untuk membandingkan dengan yang lain terlebih dulu dan disesuaikan dengan budget serta kebutuhan Anda.
Spesifikasi
Tipe: Ultraportable, Consumer Ultra-Low Voltage
Prosesor: Intel Core i5-2467M
Sistem Operasi: Microsoft Windows 7 Home Premium
Kecepatan Prosesor: 1.6 GHz
Memori RAM: 4 GB
Berat: 1,33 kg
Tebal: 13 mm
Layar: 13,3 inci, resolusi 1.366x768 piksel
Jenis Layar: Widescreen
Kartu Grafis: Intel HD Graphics 3000
Kapasitas Hard Disk: 320 GB
Konektivitas: Wi-Fi 802.11n
Optical Drive: External
Koneksi Internet: 2,5 detik
Bangun dari mode sleep: 1,5 detik
Bangun dari mode deep sleep: 6 detik
Acer Green Instan On: 50 jam
Harga: Rp 7-9 juta
Produk Sejenis
Samsung Series 9 (NP900X3A)
Toshiba Portege R835-P50X
ASUS Zenbook UX31
Apple Macbook Air 13-inch (Thunderbolt)
Nilai Plus
Sangat Tipis dan Ringan
Prosesor Core i5 dan memori RAM 4 GB membuat kinerja tinggi
Kombinasi SSD dan hard drive membuat kapasitas penyimpanan lebih banyak tanpa mengurangi performa.
Nilai Minus
Layar resolusi rendah
Sudut pandang layar sangat terbatas
Bahan kurang elegan
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...