Di banyak negara, situs jejaring sosial Facebook amat digandrungi. Namun di sebagian negara lainnya, website buatan Mark Zuckerberg ini tidak berarti, dan seolah terabaikan.
Sebut saja di negeri Tirai Bambu, China. Seperti sering diberitakan, pemerintah China memang memblokir Facebook dan Twitter sehingga warganya tidak bisa mengakses Facebook secara bebas.
"Dengan cara tertentu, kami sebenarnya bisa tetap mengakses Facebook. Saya sendiri punya profil Facebook, tetapi jarang mengaksesnya," ucap Yizhia, mahasiswi Renmin University of China dari berbagai sumber di sela-sela Telkomsel Media Tour 2011 belum lama ini.
Keputusan pemerintah China untuk memblokir Facebook mungkin menimbulkan rasa berang jika dilakukan di wilayah lain. Namun ternyata tidak demikian di China, setidaknya menurut penuturan Yizhia.
"Tidak ada persoalan. Kaum muda di China sekarang banyak menggunakan Renren yang mirip dengan Facebook. Dan Twitter digantikan oleh Weibo," ucap gadis manis berkacamata ini.
Ya, hilangnya Facebook dan Twitter telah digantikan oleh produk lokal Renren dan Weibo. Dan meski mungkin tidak sebagus Facebook atau Twitter, dua layanan tersebut terbukti mendapatkan banyak peminat.
Boleh jadi pemblokiran website yang sering dilakukan oleh pemerintah China banyak dikritik dan penuh dengan motif politik. Namun di sisi lain, agaknya mereka sukses membuat produk lokal berjaya di negeri sendiri.
Tidak hanya Facebook dan Twitter, Google pun tidak berdaya di China. Orang lokal lebih senang mengakses mesin cari Baidu sehingga mungkin banyak yang tidak mengenal apa itu Google.
"Saya juga lebih sering mengakses video internet melalui Youku," pungkas Yizhia. Kita tentu bisa menebak situs berbagi video apa yang telah menjadi korban Youku.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...