Google turut memamerkan sistem operasi mobile terbarunya, Ice Cream Sandwich di ajang Google Mobile Revolution yang berlangsung di Tokyo, Jepang. Penasaran, ane pun ingin ikut mencicipi. Bagaimana rasanya?
Android Ice Cream Sandwich yang dibawa Google dalam demo ini dibenamkan pada tablet PC Motorola Xoom. Dari segi tampilan, user interface OS anyar ini bisa dibilang tak mengalami perubahan signifikan.
Mungkin lantaran masih dalam tahap pengembangan, yang pasti perubahan yang ada lebih kepada warna environment yang lebih gelap. Di bagian bawah juga tersedia semacam grup folder yang mengelompokkan aplikasi.
Khusus dalam demo ini, Google membawa sejumlah aplikasi menarik yang cukup membuat takjub para awak media yang berasal dari Asia Pasifik yang menjadi undangan sang raksasa internet itu.
Aplikasi pertama semacam face recognition namun bisa diedit secara realtime. Singkat kata, aplikasi ini dapat menangkap wajah setiap orang yang berada di depan kamera bagian depan gadget yang menjalankan Android Ice Cream Sandwich untuk kemudian melakukan sejumlah editing terhadap wajah yang tertangkap kamera tersebut secara langsung.
Misalnya, wajah Anda tertangkap kamera dari aplikasi ini. Maka melalui tampilan di gadget tersebut wajah Anda bisa diedit jadi memiliki hidung besar, mata lebih sipit, serta bibir lebih kecil.
Maksud realtime di sini adalah, Anda tidak perlu menjepret alias mengambil foto terlebih dahulu untuk kemudian melakukan editing. Namun dapat dilakukan seperti ketika Anda berkaca secara live.
Begitu pula dengan proses editing yang dilakukan, bukan sekadar menambahkan kumis atau janggut seperti yang dilakukan aplikasi yang telah banyak beredar.
Untuk demo aplikasi ini masih sebatas dapat mendeteksi dan melakukan editing pada bagian wajah, mata, mulut dan hidung.
Aplikasi berikutnya adalah Virtual Camera Man. Layaknya seorang kameraman, ia akan selalu menyorot 'sang tokoh utama' meskipun telah bergeser.
Namun awalnya kamera di Motorola Xoom yang digunakan harus menangkap 'sang tokoh utama' tersebut. Namun proses identifikasi tidak dilakukan dari wajah, melainkan berdasarkan suara.
Jadi nantinya, ketika Anda bergeser namun tetap bersuara, maka kamera di gadget tersebut akan menyoroti Anda sebagai fokus utama. Tentunya jarak bergeser yang dimaksud terbatas dalam jarak tertentu.
Aplikasi ini nantinya akan diposisikan untuk kebutuhan video conferencing. Tak terkecuali untuk pengguna korporat namun juga pengguna rumahan. Dan yang pasti, ia hanya diperuntukkan bagi Android Ice Cream Sandwich.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Mengatakan...